Minggu, 25 Desember 2011

Credit Analysis



Beberapa minggu belakangan ini kami peserta ODP Bank Muamalat sedang digodog (sampai kemebul (ber asap)) agar memiliki kemampuan menganalisis pemberian pembiayaan. Menjadi seorang analis pembiayaan berarti harus mampu memberikan ramalan (perkiraan) tentang keberlangsungan sebuah usaha di masa depan. Bank sebagai pemberi pembiayaan tentu saja hanya akan memberikan dana kepada usaha yang memiliki prospek yang baik. Namun begitu memperkirakan prospek sebuah usaha di masa depan tidaklah semudah membalikkan kasur yang dijemur atau tempe yang digoreng. Banyak (sekali) faktor yang harus dipertimbangkan. Faktor-faktor apa sajakah yang harus dipertimbangkan?? Berikut saya mencoba merangkum atas pelajaran yang sudah saya terima dari kelas ......

Hal pertama yang harus diingat adalah bank berbisnis menggunakan dana dari nasabah. Bank telah berikrar akan mempertaruhkan segenap kemampuannya agar dana nasabah dapat dikembalikan dengan utuh bahkan bertambah. Nah, untuk menambah uang yang dititipkan oleh nasabah bank menanamkan dana tersebut untuk berinvestasi di usaha-usaha yang dilakukan masyarakat. Bank akan melakukan seleksi usaha-usaha mana saja yang bisa ditanami dana agar nantinya memberikan keuntungan.

Untuk menentukan kelayakan sebuah usaha bank memiliki pedoman ampuh yang bernama 5C, yaitu :
  1. Character
Sama seperti memilih pasangan hidup. Akhlaq adalah yang utama. Bank tidak akan menanamkan dananya kepada orang/usaha yang tidak bisa dipercaya. Bank memiliki trik-trik untuk mengukur kriteria apakan nasabah tergolong berkelakuan baik atau tidak. Mengukur karakter seseorang adalah hal yang paling sulit dilakukan dibanding aspek-aspek yang lain.
  1. Capacity
Selain karakter (akhlaq) yang baik seorang pengusaha yang ingin meminta pembiayaan juga harus memiliki kapasitas yang mumpuni dalam berusaha. Bank akan melihat apakah nasabah mampu memberikan keuntungan kepada bank. Kemampuan ini dapat dirinci kedalam kemampuan management, yaitu kemampuan mengatur usaha yang dia miliki agar mendatangkan keuntungan. Kemampuan teknis produksi dan pemasaran, yaitu ketrampilan dalam bidang memproduksi sebuah barang dan jasa dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta mampu memasarkannya kepada konsumen sehingga mendatangkan keuntungan yang maksimal. Selain itu bank juga akan melihat kapasitas keuangan perusahaan nasabah untuk menentukan apakan perusahaan layak dibiayai atau tidak. Kapasitas keuangan ini akan dinilai dengan melihat laporan keuangan nasabah dan mengukur rasio-rasio keuangan dari laporan keuangan tersebut.
  1. Capital
Seperti artinya, bank akan melihat apakan nasabah memiliki modal yang cukup dalam usahanya. Bank akan cenderung memilih nasabah yang memiliki modal yang besar ketimbang nasabah yang memiliki modal yang kecil. Hal ini dikarenakan jika nasabah menanamkan modal yang besar dapat diartikan ia memiliki keseriusan yang lebih dalam mengelola usahanya. Nah lho....jadi bank tidak berpihak kepada pengusaha kecil ya?? Jangan salah paham dahulu...untuk pembiayaan kepada usaha kecil bank memiliki cara analisis pembiayaan yang lain. Yang saya tuliskan adalah analisis pembiayaan yang bertipe komersial.
  1. Collateral
Jaminan. Bank akan meminta jaminan kepada nasabah yang meminta pembiayaan. sampai saat ini memang belum ada bank yang menyalurkan pembiayaan komersial tanpa meminta jaminan. Jaminan yang dimaksud dalam poin ke 4 ini sebenarnya adalah jaminan fixed asset seperti tanah atau kendaraan. Jaminan ini sebenarnya adalah jaminan tingkat dua (second way out). Karena sebenarnya jaminan utama pembiayaan tetaplah aspek kemampuan (capacity) dari nasabah. Besaran jaminan biasanya memiliki rasio lebih dari 100% dari nilai pembiayaan yang diberikan. Hal ini  tentu saja untuk mengamankan bank dan juga atas resiko –resiko tertentu.
  1. Condition
Kondisi di sini adalah kondisi eksternal atau diluar dari aspek nasabah. Kondisi ini bisa berupa keadaan ekonomi, sosial, keamanan dan sebagainya. Jika ekonomi sedang lesu biasanya bank juga akan lebih berhati-hati dalam memberikan kredit. Contohnya sekarang di Amerika dan eropa sedang terjadi krisis keuangan. Maka bank akan cenderung menghindari memberikan pembiayaan kepada perusahaan ekspor yang memjual barangnya ke Amerika dan Eropa.

Itulah beberapa aspek yang dipergunakan bank untuk melakukan analisis kelayakan pembiayaan. selain hal-hal tersebut bank juga melakukan beberapa analisis tambahan yang bersifat internal misalnya dalam menentukan besaran keutungan bagi bank.

Seperti yang saya tuliskan di awal, menganalisis kelayakan pembiayaan tidak semudah yang dibayangkan. Ada 3 hal yang diperlukan untuk meghasilkan analisis yang baik.
  1. Knowledge (pengetahuan) tentang objek yang dianalisis
  2. Experience (Pengalaman), yaitu pengalaman menangani kasus-kasus analisis pembiayaan
  3. Pengetahuan dan pengalaman akan melahirkan intuisi, yaitu firasat yang dapat membantu kita memberikan sebuah keputusan.

Sekian dulu......saya mau belajar dulu, soanya besok ujian analisis pembiayaan......
Titip salam kepada : current ratio, quick ratio, mas ROI, mas ROE, mas DER, ICR, Asset Turnover, bung EBIT, dan mbak RONA dan lainnya yang sedang saya pelajari satu persatu.....

1 komentar:

  1. assalamuálaikum wrwb

    Pak mw tanya dunk, ikut pendidikan MODP Muamalat berapa lama y kira2??? syukron.

    BalasHapus

monggo menawi wonten komentar.....

Bolehkah berhutang dalam islam …..?

Rosulullah SAW telah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa hidup sederhana dan melarang kita untuk hidup bermewah-mewah menghamburkan h...